Anggota DPR Dukung Polisi Usut Akun Facebook Diduga Hina Jokowi
Berita Terkini - Dugaan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali terjadi di media sosial. Mabes Polri saat ini tengah mengusut perihal tersebut.
Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DPR Cucun Ahmad Syamsurijal mendukung langkah Polri itu. Menurut dia, sebagai simbol negara, tak sepatutnya masyarakat menghina Presiden Jokowi
"Mendukung, harus itu (diselidiki). Presiden kan simbol negara kita sendiri, apalagi dilakukan oleh orang Indonesia," kata Cucun saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Selasa (16/5/2017).
Anggota Komisi IV DPR ini menjelaskan, bangunan masjid tidak bisa disalahkan jika bentuknya mengikuti budaya negara setempat.
"Misal masjid itu ada di Tiongkok, ya bangunannya bisa mirip-mirip Klenteng. Nah kalau masjid di Timur Tengah bangunannya beda lagi karena budayanya berbeda," jelas dia.
Untuk itu, Cucun mengaku sangat menyayangkan oknum masyarakat yang berani menghina foto Jokowi saat berdoa di salah satu masjid di Tiongkok.
"Jangan dikaitkan soal bangunan masjid itu dengan yang lain, apalagi ini kan yang menghina orang kita sendiri," tandas Cucun.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menyatakan, pihaknya sudah mengetahui adanya akun Facebook yang salah satu postingan-nya berisi ujaran kebencian dengan nada penghinaan kepada Presiden Jokowi.
"Sedang diselidiki," tutur Setyo dalam pesan singkat kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (16/5/2017).
Akun Facebook Syukur Muhammad Syarief mendadak viral di sosial media. Penyebabnya, dia menuliskan postingan yang isinya hujatan terhadap Presiden Jokowi.
Netizen pun memposting screenshot dari akun Facebook itu dan menyebarkannya melalui pesan Whatsapp dan Instagram.
Dalam akunnya, Syukur mengkritik foto Jokowi yang sedang berdoa di sebuah ruangan yang diragukan bahwa itu adalah masjid.
"Perhatikan baik-baik, itu masjid apa klenteng. Berdoa kok pakai foto segala," ujar Syukur dalam postingan Facebook-nya.
Setelah kalimat itu, baru si pemilik akun menuliskan kata-kata bernada hinaan kepada Presiden Jokowi.